Waspada! Covid Varian Terbaru Tidak Bisa Dideteksi dengan Antigen

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia


Foto: Antrean kendaraan warga saat tes usap PCR/Antigen di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jumat (4/2/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
__________

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian omicron XBB dan XBC dilaporkan tidak bisa terdeteksi oleh pengujian antigen. Departemen Kesehatan Fillipina mengungkapkan pendeteksian virus hanya bisa dilakukan dengan pengurutan genom dengan sampel yang dikumpulkan dari tes RT-PCR.

"Kami tidak bisa mendeteksi garis keturunan virus dari sampel antigen," ucap lembaga tersebut, dikutip dari CNN Fillipina, Jumat (21/10/2022).

Sebelumnya seorang peneliti dari OCTA, Guido David menyarankan pemerintah setempat melakukan pengujian antigen acak untuk penumpang yang setuju di angkutan umum khususnya kereta api. Dengan begitu bisa mendapatkan gambaran lebih besar soal kehadiran dua varian baru di negara tersebut.

Sementara itu Departemen Kesehatan mengatakan masyarakat harus belajar untuk hidup dengan virus dan melindungi diri dari Covid-19. Masyarakat Fillipina juga didesak untuk menerima vaksin serta dosis booster.

"Kami terus mendorong semua orang untuk mendapatkan booster melawan Covid-19 dan mempersenjatai diri dengan pengetahuan dan kemampuan yang tepat untuk menilai risiko individu, akibatnya membangun pertahanan individu dengan menggunakan lapisan perlindungan seperti masker, jarak fisik, sanitasi dan ventilasi sesuai kebutuhan," jelas DOH.

Ratusan kasus akibat dua varian tersebut telah ditemukan di Fillipina. Pejabat departemen tersebut, Rosario Vergeire mengatakan 81 infeksi subvarian omicron XBB terdeteksi di dua wilayah.

Sementara itu 193 kasus varian XBC tercatat di 11 wilayah. Namun dia tak merinci wilayah mana yang ditemukan kasus XBB dan XBC.

Sementara itu XBB juga telah ditemukan di Singapura dan mendominasi kasus lokal pada peiode 3-9 Oktober 2022 sebanyak 54%. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan kasus Covid-19 kemungkinan akan mencapai puncaknya 15 ribu per hari. Kasus akan naik pada pertengahan November namun diyakini akan langsung menurun setelah itu.

"Ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam," tegasnya akhir pekan dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221021070716-37-381465/waspada-covid-varian-baru-tak-bisa-dideteksi-antigen






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesonan Aurora di Langit Kutub Utara dan Kutub Selatan

Kemendikbud Minta Pelajar Manfaatkan Medsos, Termasuk TikTok