Pesonan Aurora di Langit Kutub Utara dan Kutub Selatan
Aurora merupakan fenomena alam berupa pancaran cahaya yang
menyala-nyala pada lapisan ionosfer yang terlihat di Kutub Utara atau
Selatan. Cahaya aurora didominasi oleh warna hijau pucat dan pink, selain
itu juga warna merah, kuning, hijau, ungu, dan biru. Aurora sendiri hanya
bisa diamati di kutub utara dan kutub selatan. Aurora yang berada di kutub
utara disebut aurora borealis, sedangkan aurora yang berada di kutub selatan
disebut aurora australis.
Aurora terlihat hampir setiap malam di dekat Lingkaran
Arktik dan Antartika, yang berjarak sekitar 66,5 derajat utara dan selatan
Khatulistiwa. Aurora biasanya terjadi di terjadi sekitar 97-1.000 kilometer
(60-620 mil) di atas permukaan bumi.
Aurora terbentuk akibat atom-atom atau molekul-molekul yang
saling bertabrakan dengan partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang
berasal dari matahari. Partikel-partikel yang berasal dari matahari tersebut
terlempar dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap oleh medan
magnet bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Benturan tersebut
menghasilkan warna-warna yang indah. Warna dominan aurora, yaitu
hijau pucat, merupakan hasil dari benturan partikel gas oksigen yang berasa
pada ketinggian 96,5 kilometer di atas permukaan bumi. Warna merah pada aurora
terbentuk dari oksigen yang berada pada ketinggian 321 kilometer di atas
permukaan bumi. Sedangkan warna biru atau ungu diproduksi dari gas nitrogen.
Proses terjadinya aurora juga dipengaruhi oleh angin
matahari. Angin matahari adalah sebuah aliran partikel yang keluar dari
matahari yang menggerakkan sebagian atau sejumlah besar muatan listrik di
atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi tersebut akan mempercepat partikel menuju ke
atmosfer bagian atas sehingga terjadi tabrakan dengan berbagai gas.
Sumber :
https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/23/200300523/aurora-cahaya-cantik-yang-mempesona-di-langit-kutub?page=all
https://rimbakita.com/aurora/
Komentar
Posting Komentar